Pentingnya Laporan Keuangan Rapi untuk Pebisnis Kecil
Sebagai pemilik usaha kecil—baik itu warung nasi goreng, kedai kopi, atau toko kelontong—Anda mungkin berpikir:
"Usaha saya masih kecil, untuk apa laporan keuangan rapi? Yang penting uang masuk dan keluar tercatat saja!"
Tapi tahukah Anda? Mulai 2024, pemerintah semakin gencar memantau omset UMKM untuk kepatuhan pajak. Jika tidak memiliki pembukuan yang baik, Anda bisa:
- Kena denda karena laporan pajak tidak sesuai.
- Kesulitan mengajukan pinjaman ke bank (karena tidak ada bukti keuangan sehat).
- Bisnis sulit berkembang karena tidak tahu pasti untung-rugi.
Laporan keuangan yang rapi bukan hanya untuk pajak—tapi juga untuk kesehatan bisnis Anda sendiri!
Dasar Hukum yang Mewajibkan Pembukuan untuk UMKM
1. Undang-Undang KUP (Ketentuan Umum Perpajakan) Pasal 28
- Setiap wajib pajak (termasuk UMKM) wajib menyelenggarakan pembukuan.
- Jika omset di atas Rp 4,8 miliar/tahun, wajib pakai pembukuan lengkap (neraca & laba-rugi).
- Jika omset di bawahnya, cukup pencatatan sederhana, tapi tetap harus ada bukti transaksi.
2. Peraturan Dirjen Pajak No. PER-04/PJ/2022
- UMKM dengan omset Rp 500 juta–Rp 4,8 miliar/tahun wajib lapor pajak (PPN 1% atau PPh Final 0,5%).
- Tanpa bukti transaksi yang valid, Anda bisa dianggap menghindari pajak (risiko pemeriksaan).
3. Sanksi Jika Tidak Memiliki Pembukuan
- Denda administrasi jika laporan SPT tidak sesuai.
- Koreksi fiskal (pajak bisa menghitung ulang penghasilan Anda).
- Risiko ditutup usaha jika terbukti ada penggelapan pajak.
Masalah yang Sering Dihadapi Pebisnis Kecil
- Tidak Mencatat Transaksi dengan Rapi
- Catatan di buku tulis/notes HP sering hilang atau tidak lengkap.
- Kesulitan Membedakan Uang Pribadi & Usaha
- Uang kas usaha tercampur dengan kebutuhan pribadi, bikin laporan kacau.
- Tidak Tahu Cara Hitung Pajak
- Bingung berapa PPh atau PPN yang harus dibayar.
- Takut Diperiksa Pajak
- Jika tidak ada bukti transaksi, bisa kena koreksi pajak besar-besaran.
Solusi: Gunakan Odoo ERP untuk Pembukuan Rapi & Siap Pajak!
Bingung mengatur keuangan bisnis nasi goreng pinggir jalan yang masih kecil? Anda tidak sendirian! Banyak pedagang UMKM kesulitan mencatat pemasukan, pengeluaran, dan laba secara rapi. Apalagi jika harus menghitung stok bahan baku seperti beras, telur, atau bumbu setiap hari—bisa bikin pusing!
Tapi tenang, dengan Odoo ERP, Anda bisa mengelola keuangan dengan mudah tanpa perlu repot lacak stok—cukup fokus pada cash flow dan laporan laba-rugi yang real-time!
Odoo ERP adalah software akuntansi dan manajemen bisnis yang cocok untuk UMKM. Dengan Odoo, Anda bisa:
- Tanpa Lacak Stok, Anda tetap bisa tahu laba bersih dengan mengurangi total pendapatan dan biaya bahan baku + operasional.
- Metode Cash-Based (uang masuk & keluar dicatat langsung) cocok untuk usaha kecil yang transaksinya harian.
- Tidak perlu ribet hitung sisa stok—yang penting catat pengeluaran bahan baku sebagai biaya langsung.
Cara Implementasi di Odoo (Pakai Full Consumable)
Modul yang Dibutuhkan:
- Sales (Penjualan) → Mencatat order nasi goreng.
- Accounting (Akuntansi) → Pembukuan pendapatan & pengeluaran.
- Point of Sale (POS) → Jika jualan langsung di gerobak/warung.
- Purchase (Pembelian) → Catat biaya pembelian bahan baku dan biaya overhead.
Langkah-Langkah:
1. Setup Produk (Tanpa Lacak Stok)
- Buat produk jual "Nasi Goreng", "Mie Kuah", dan "Mie Goreng" sebagai Service, kemudian bahan baku sebagai Consumable.
- Tidak perlu set stok, karena fokus pada pendapatan (revenue).
2. Catat Pembelian Bahan Baku (HPP)
- Setiap beli bahan baku (beras, telur, dll), langsung input di Purchase Order sebagai biaya (COGS).
- Contoh:
- Pembelian telur Rp 100.000 → langsung masuk ke akun "Pembelian Bahan Baku".
3. Pencatatan Penjualan (POS atau Sales Order)
- Jika pakai modul POS:
- Input penjualan harian (misal: 50 porsi nasi goreng).
- Input penjualan harian (misal: 50 porsi nasi goreng).
- Omset langsung tercatat di laporan pendapatan.
- Omset langsung tercatat di laporan pendapatan.
- Jika pakai Sales Order: Buat invoice setiap ada pesanan.
4. Catat Biaya Operasional
- Input pengeluaran harian (plastik, gas, dll) di Accounting > Bills.
5. Hasilkan Laporan Laba-Rugi Otomatis
- Buka Accounting > Reporting > Profit & Loss → Lihat pendapatan vs. pengeluaran secara real-time!
Perhitungan Kewajiban Pajak Omset < Rp 4,8 miliar per tahun.
A. PPh Final UMKM (PP 23/2018)
- Dasar Pengenaan: Omset Bruto
0,5% × Rp502.089.552,12 = Rp2.510.447,88/tahun
- Catatan:
- Berlaku jika usaha masih perorangan dan omset < Rp4,8 miliar.
- Jika sudah berbadan hukum (PT/CV), tidak boleh pakai PP 23.
B. PPh Badan (Jika Berbentuk PT/CV)
- Dasar Pengenaan: Laba Bersih
11% × Rp365.574.752,12 = Rp40.213.222,73/tahun
(Tarif efektif 2024 untuk badan dengan penghasilan ≤ Rp50 miliar)
C. PPN (Jika Sudah PKP)
- Ketentuan:
- Wajib PKP jika omset > Rp4,8 miliar/tahun atau memilih daftar PKP sukarela.
- Omset Rp502 juta belum wajib PKP, tapi bisa daftar sukarela.
- Jika PKP:
- Pungut PPN 11% dari penjualan.
- Bisa kreditkan PPN masukan (misal dari belanja bahan baku).
Dari laporan Laba Rugi periode 2024 di atas:
- Jika omset masih di bawah Rp4,8 miliar, manfaatkan PP 23/2018 karena tarif pajaknya lebih ringan (0,5%).
- Jika usaha berkembang dan omset > Rp4,8 miliar, wajib jadi PKP dan mulai pungut PPN.
Dengan omset Rp500 juta/tahun, kewajiban pajak relatif ringan, tetapi tetap harus lapor SPT dan bayar PPh Final 0,5%.
Neraca yang ditampilkan di atas telah dibuat secara otomatis, sehingga tidak perlu disusun secara manual. Selain itu, total PPh Final 0,5% untuk periode 2024 sudah tercatat secara otomatis dalam neraca Odoo. PPh Final 0,5% dapat disetorkan ke kas negara paling lambat 31 Maret tahun berikutnya.
Keuntungan Metode Ini untuk Usaha Kecil
✅ Sederhana: Tidak perlu kelola stok bahan baku.
✅ Real-Time: Langsung tahu laba bersih setiap hari.
✅ Fokus pada Cash Flow: Cocok untuk bisnis yang transaksinya harian.
✅ Bisa Pakai Odoo Gratis (Community Version).
Mulai Sekarang, Jangan Lagi Abaikan Pembukuan!
✅ Hindari denda pajak dengan laporan keuangan rapi.
✅ Kontrol bisnis lebih baik—tahu persis untung/rugi.
✅ Mudah dapat pinjaman karena punya laporan keuangan valid.
Kapan Harus Beralih ke Lacak Stok?
Jika bisnis sudah berkembang (misal: punya cabang, bahan baku mahal, atau perlu kontrol lebih ketat), baru pertimbangkan:
- Pakai Storable Product untuk bahan baku.
- Gunakan Inventory Management di Odoo.
Odoo ERP bisa jadi solusi tepat! Mulai dari versi gratis (Odoo Community) atau upgrade ke versi berbayar (Odoo Enterprise) untuk fitur lebih lengkap.
📌 Butuh bantuan setup Odoo untuk UMKM? Hubungi kami di https://www.aplikasierp.online/contactus.
#UMKM #PajakBisnis #LaporanKeuangan #OdooERP #DigitalisasiUMKM
Junaedi – Konsultan & Functional Odoo ERP.