Master Production Schedule (MPS) adalah alat perencanaan produksi yang membantu perusahaan mengatur jadwal produksi berdasarkan permintaan (demand) dan persediaan (supply). Di Odoo, MPS dapat diimplementasikan menggunakan modul Manufacturing (MRP) dengan pendekatan Make-to-Stock (MTS).
1. Master Production Schedule (MPS)
MPS adalah alat untuk merencanakan produksi dengan mempertimbangkan tiga faktor utama:
- Demand Forecast: Perkiraan permintaan di masa depan (berdasarkan data historis atau proyeksi penjualan).
- Inventory Levels: Stok saat ini dan tingkat pengisian ulang yang dibutuhkan.
- Customer Orders: Pesanan aktual dari pelanggan yang harus diprioritaskan.
Ketiga faktor di atas MPS dapat menyelaraskan supply (persediaan) dan demand (permintaan) untuk menghindari kelebihan atau kekurangan produksi.
2. To Produce (Apa yang Harus Diproduksi)
Menentukan perhitungan jumlah produksi yang diperlukan berdasarkan:
- Remaining Inventory: Stok yang tersedia saat ini.
- Available to Promise (ATP): Jumlah produk yang benar-benar dapat dipenuhi dari stok setelah memperhitungkan pesanan yang sudah ada.
Misalkan jika stok saat ini = 100 m3, tetapi ada pesanan pelanggan yang belum terpenuhi = 30 m3, maka ATP = 70 m3. Jika permintaan diperkirakan = 200 m3, maka To Produce = 200 - 70 = 130 m3.
3. Benefits of MPS (Manfaat MPS)
- Prepare for Fluctuations in Demand
- MPS membantu perusahaan mengantisipasi perubahan permintaan (misal: musiman atau tren pasar) dengan membandingkan forecast dan realisasi.
- Prevent Stockouts
- Dengan memantau Inventory Levels dan Customer Orders, MPS memastikan produksi cukup untuk memenuhi permintaan tanpa kehabisan stok.
- Effective Cost Control
- Mengoptimalkan biaya produksi dengan meminimalkan overstocking (biaya penyimpanan) dan rush orders (biaya produksi mendadak).
- Plan Cash Inflow
- MPS memprediksi kapan produk akan terjual, membantu perencanaan arus kas (cash flow) dari penjualan.